This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 07 April 2012

Dampak Pergaulan Bebas Terhadap Remaja

1.1 Latar belakang masalah
Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa kea rah yang lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri,keluarga,dan lingkungan sekitar
.
Maka dari itu remaja tersebut harus mendapatkan perhatian khusus,baik oleh dirinya sendiri,orang tua,dan masyarakat sekitar. Banyak kita basa di media massa maupun kita lihat di media elektronik adanya remaja yang berprestasi juga ada remaja yang melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya sendiri,keluarga dan masyarakat sekitar.
Pada makalah ini kami akan mencoba membahas cara mengatasi pergaulan bebas terhadap remaja1.2 Pembatasan masalah
Pada kesempatan ini kami hanya akan membatasi pengaruh media massa,media elektronik terhadap pergaulan remaja
Media massa (cetak) perlunya remaja membaca hal-hal yang positif.Dan media elekronik,tayangan-tayangan di televisi yang dapat merusak aqidah dan moral remaja tidak layak untuk ditonton oleh para remaja missal tayangan yang berbau misteri dan film-film yang berbau alam gaib.
1.3 Tujuan
Makalah ini kami buat dengan bertujuan agar remaja-remaja masa kini terarah pergaulanny yaitu dengan melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk dirinya sendiri,keluarga,dan masyarakat sekitar.
Dan supaya agar remaja tidak terjebak di dalam pergaulan bebas.Maka dari itu perlu kiranya remaja membentengi diri denan iman yang kuat.
2.1 Pengertian Remaja

Diantara seluruh tahap kehidupan yang kita alami,mungkin salah satu tahap yang paling tak terlupakan adalah masa remaja,karma tampaknya tidak ada fase lain banyak dipenuhi dengan pengalaman tentang patah hati,konflik batin,dan kesalahpahaman selain masa remaja.
Kita masih dapat mengingat antara rasa sakit dan kebahagiaan bercampur menjadi satu yang kita alami saat remaja.Kita tetap menyimpan kenangan betapa kita disalahpahami, betapa kita begitu sering dan cepat berubah-rubah,betapa kita begitu mengharapkan penerimaan,dan betapa kita begitu merasakan kesepian dan kesendirian.
Kadang kita juga merasa mengapa tidak ada orang yang mau mengerti tentang kita.Kita merasa heran bagaimana semua ini dimulai dan darimana.Semua ini terjadi pada masa remaja,saat yang penuh gejolak dan keinginan,tetapi tidak jarang mengakibatkan begitu banyak persoalan jika tidak disikapi secara arif dan bijak.
Remaja seing diidenntikan dengan usia belasan tahun sehingga dalam bahasa inggris ”remaja” juga disebut dengan istilah “Teenager”,selain kata adolescent.Akan tetapi remaja tidak hanya dapat diidentifikasi berdasarkan usia,tetapi juga bisa ditelisik dari bergantung pada perhatian dan bimbingan orang lain, utamanya orangtua kita. Dari persoalan mandi, makan, apa yg kita pakai, pilihan sekolah, dan teman hamper semuanya di pengaruhi oleh keputusan dan kebijakan orangtua kita. Masa kanak-kanak ditandai dengan perkembangan dan pertumbuhan fisik yg sangat cepat: mulai dari belajar telungkup, merangkak, berjalan, berbicara, dan berpikir.
Usia remaja berada pada perkembangan psikologis kedua dan sembilan tahun kedua setelah kita melewati masa kanak-kanak. Pada masa ini kita mulai diajari tantang kemandirian dan bagaimana membuat keputusan untuk diri kita sendiri. Selain itu, karakteristik umum dari pertumbuhan dan perkembangan fisik kita pada periode usia ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertumbuhan tinggi badan dan berat badan pada umumnya lambat dan mantap; pertumbuhan yang sangat cepat pada masa kanak-kanak telah selesai dan perubahan-perubahan menginjak usia remaja mulai tampak. Pada usia ini kita cenderung mengalami perubahan hormonal,berupa perubahan suara, mulai tumbuhnya bulu-bulu di bagian tubuh tertentu, dan penonjolan-penonjolan pada bagian tubuh tertentu bagi perempuan.
Pada tingkat usia ini system peredarn darah, pencernaan dan pernapasan sudah berfungsi secara lengkap meskipun pertumbuhan masih terus berlanjut. Parui-paru kita sudah hampir berkembang secara lengkap dan tingkat respirasi orang dewasa. Tekanan darah meningkat menjadi sedikit lebih rendah dari pada tekanan orang dewasa. Otak dan urat syaraf tulang belakang ( spinal cord ) menjadi orang dewasa pada usia 10 tahun, tetapi perkembangan sel-sel yg berkaitan dengan perkembangan mental belum sempurna dan terus berlanjut selama beberapa tahun kemudian. Pada usia 10 thun, mata kita telah mencapai ukuran dewasa dan fungsinya sudah berkembang secara maksimal. Masa remaja adalah saat ketika kita tidak lagi menjadi kanak-kanak, tetapi belum memasuki usia dewasa. Meskipun begitu, ada juga di antara kita, remaja, yg kekanak-kanakan atau remaja yg sudah mampu berpikir layaknya orang dewasa. Saat masih kanak-kanak hamper sepenuhnya kita bergantung pada orang lain, terutama orangtua atau wali kita. Masa kanak-kanak adalah masa “ketergantungan aktif” ketika kita sepenuhnya mengharapkan kasih-sayang dan perhatian orang lain. Tetapi pada masa kanak-kanak kita juga sadar tantang ketergantungan kita dan berjuang untuk membebaskan diri meskipun kita tidak sepenuhnya menyadari: bebas dari apa atau kebebasan untuk apa ? Secara tidak langsung kita menjadi sadar bahwa, meminjam ungkapan Norton, selam ini kita telah “salah-diidentifikasi,” bahwa kita selama ini bukan “budak”, bahwa kita adalah pribadi-pribadi yang sama dengan “orang lain” dalam kehidupan kita-bukan sekedar “derivasi-derivasi”. Kita menjadi tergugah untuk menemukan diri kita.
Ketergugahan dan keingintahuan itulah yg merupakan titik yg akan menjembatani antara masa kanak-kanak dan masa remaja. Tetapi bahkan masa kanak-kanak kita yg diaktualisasikan secara lengkap pun belum dpat mempersiapkan diri kita secara baik untuk menghadapi masa remaja. Tahap krhidupan baru Ini memiliki nilai-nilai yg sama sekali unik, demikian juga dengan kewajiban-kewajiban dan kebajikan-kebajikannya. Masa remaja menuntut sebuah kehidupan baru yg lebih agresif dimana apa yg telah kita pelajari pada masa kanak-kanak hanya memeliki sedikit peran dan pengaruh.
Masa remaja juga biasanya dikaitkan dengan masa “puber” atau pubertas. Istilah “puber” kependekan dari “pubertas”, berasal dri bahasa Latin. Pubertas berarti kelaki-lakian dan menunjukan kedewasaan yg dilandasi oleh sifat-sifat kelaki-lakian dan ditandai oleh kematangan fisik. Istilah “puber” sendiri berasal dari akar kata ”pubes”, yg berarti rambut-rambut kemaluan, yg menandakan kematangan fisik. Dengan demikian, masa pubertas meliputi masa peralihan dari masa anak sampai tercapainya kematangan fisik, yakni dari umur 12 tahun sampai 15 tahun. Pada masa ini terutama terlihat perubahan-perubahan jasmaniah berkaitan dengan proses kematangn jenis kelamin. Terlihat pula adanya perkembangan psikososial berhubungan dengan ber fungsinya kita dalam lingkungan social, yakni dengan melepaskan diri dari ketergantungan penuh kepada orangtua, pembentukan rencana hidup dan system nilai-nilai yg baru.
Dalam literature Barat, remaja juga disebu sebagai adolescent dan masa remaja disebut sebagai adolescentia atau adolesensia. Beberapa tokoh psikologi menekankan pembahasan tentang adolesensia atau masa remaja pada perubahan-perubahan penting yg terjadi di dalamnya. Jean Piaget, misalnya, lebih menitik beratkan pada perubahan-perubahan yg dianggap penting dengan memandang “adolesensia” sebagai suatu fase kehidupan, dengan terjadinya perubahan-perubahan penting pada fungsi inteligensia, yr tercakup dalam aspek kognitif seseorang.
Tokoh lain, Ana Freud, menggambarkan masa adolesensia sebagai suatu proses perkembangan yg meliputi perubahan-perubahan berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, perubahan dalam hubungan kita dengan orangtua dan cita-cita. F. Neidhart juga melihat masa adolesensia sebagai masa peralihan ditintau dari kedudukan ketergantungannya dalam keluarga menuju ke kehidupan dengan kedudukan “mandiri”.
Sedangkan E. H. Erikson mengemukakan timbulnya perasaan baru tentang identitas dalam diri kita pada masa adolesensia. Terbentuknya gaya hidup tertentu sehubungan dengan penempatan diri kita, yg tetap dapat dikenal oleh lingkungan walaupun telah mengalami perubahan baik pada diri kita maupun kehidipan sehari-hari.
Dalam pembahasan kemudian, istilah “adolesensia” diartikan sebagai “masa remaja” dengan pengertian yg luas, meliputi seluruh perubahan yg terjadi di dalamnya. Remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yakni antara usia 12 sampai 21 tahun. Mengingat pengertian remaja tersebut meninjukan pada masa peralihan sampai tercapainya masa dewasa, maka sulit menentukan batasan umurnya. Tetapi setidaknya dapat dikatakan bahwa masa remaja dimulai pada saat timbulnya perubahan-perubahan berkaitan dengan tanda-tanda kedewasaan fisik yakni pada usia 11 tahun atau mungkin 12 tahun pada anak permpuan sedangkan pada anak laki-lakinumumnya terjadi di atas 12 tahun. 2.3 Mengenali Kebutuhan-kebutuhan [ Psikologis ] Remaja
Konsepsi “ kebutuhan pada hakikatnya lrbih berkaitan dengan implikasi-implikasi social dari pada sekedar sebuah penggambaran tentang perilaku manusia berkaitan dengan insting-insting yg dimilikinya. Insting, berdasarkan definisinya, merupakan sebuah atribut bagi seseorang individu. Kebutuhan mengisyaratkan kerjasama ( cooperation ) kelompok untuk dapat memenuhinya. Ia mengarahkan perhatian dari individu kepada masyarakatnya dengan cara-cara yg, jika diperlukan, mungkun digunakan oleh suatu kelompok untuk memodifikasi metodo-metodenya dengan harapan mendapatkan pelbagai perubahan yg dihasilkan dalam reaksi seorang individu.
Pelbagai jenis kebutuhan kita sebagai remaja selama ini telah di kompilasikan dari kebutuhan-kebutuhan psikologis mendasar. Salah satu penjelasan paling awal mengenai kebutuhan-kebutuhan remaja adalah bahwa pada mas remaja pada umumnya kita merindukan pengalaman baru, rasa aman, resons, dan pengakuan. Di usia ini kita seringkali merasa bahwa rumah tempat kita tinggal telah memberi kita monotomi [bukan otonomi], rasa tidak aman dan penolakan. Penyimpangan yg kita lakukan kadang-kadang dapat digambarkan sebagai upaya yg salah arah untuk menenukan kepuasan atau pemenuhan atas keinginan-keinginan kita yg paling fundamental.
Salah satu kebutuhan psikologis kita yg paling penting dan juga kebutuhan seluruh manusi adalah peneromaan oleh kelompoksosial di sekitarnya. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan akan kasih saying dalam lingkungan dekat dalam rumah, penghormatan di antara teman-teman kita sebaya dan apresiasi dari orangtua atau guru-guru yg mengajar kita. Kebutuhan ini mengambil bentuk-bentuk yg berbeda pada tahap-tahap usia yg berbeda dan dalam hubunganya dengan orang-orang berbeda. Tetapi kebutuhan ini tampaknya muncul dari watak esensial manusia sebagai makhluk social sebagai anggota kelompok sosisal tertentu.
Pengalaman akan penerimaan ini pada masa balita dan kanak-kanak mengarahkan pada rasa aman yg kemudian membentuk salah satu bahan penting untuk kesehatan mental semangat juang dari warga sipil atau tentara yg karena diperkuat oleh perasaan ini, mampu menghadapi pelbagai kesulitan dan kekecewaan tanpa kecemasan yg berlebihan. Hilanhnya perasaan ini pada umumnya akn diikuti oleh rasa tertekan yg kemudian dapat memeunculkan penyimpangan dan disharmoni mental. Anak-anak yg ditolak atau tidak diinginkan pada masa balitanya lebih besar kemungkinanya untuk menjadi nak-anak yg sulit diatur dan akan menyulitkan para gurunya pda usia sekolah.
Bersamaan dengan kebutuhan ini, manusia pada umumnya juga memiliki kebutuhan untuk “memberi dan menerima” untuk menunjukan rasa kasih saying, merasakan penghormatan, mengekspresikan penghargaan Pelbagai studi kasus yg dilakukakn C.M. Fleming, misalnya, menunjukan efek-efek yg merugikan akibat dihalanginya komplemen atas penerimaan oleh kelompok sosial ini. Hilangnya rasa ini larangan atas kasih saying dalam bentuk ekstrem mengarah pada penekana yg berlebihan atas nilai kepuasaan-kepuasaan pengganti semisal hasrat yg besar akan kekuasaa ataau atas kesenangan.
Kebutuhan berikutnya adalah kebutuhan untuk mempelajari hal-hal baru kebutuhan untuk mengalami “petualangan-petualangan segar”.Kebutuhan ini terkait erat dengan impuls organisme manusia terhadap pertumbuhan dan perkembangan; tetapi tidak terbatas hanya pada pertumbuhan fisikal semata. Kebutuhan ini tampaknya dirasakan secara terus-menerus sebagai atribut umat manusia dari kelahiran hingga kematiannya. Pada masa kanak-kanak, kebutuhan ini ditunjukan sebagai eksplorasi atas ruangan, rumah, atau jalan. Pada tahap selanjutnya, kebutuhan ini kemudian meluas hingga mencakup pengalaman-pengalaman baru di sekolah dan lingkungan; dan, pada masa remaja atau dewasa, kebutuhan ini secara potensial meluas sampai pada batas-batas pengetahuan mengenai suku, bangsa atau ras. Penaklukannya dari satu langkah menuju langkah lainnya ditandai dengan pengalaman akan hasilan pengakuan yg diberikan olah kelompok, atau individu itu sendiri, pada fakta bahwa sebuah kemenangan baru telah diraih.
Yang sepadan dengan kebutuhan ini adalah kebutuhan akan pemahaman pencarian jawaban atas pelbagai pertanyaan berkaitan dengan apa yg sedang terjadi, dan, (dalam peradabanyg kita kenal dengan baik), dari usia empat atau lima tahun dan seterusnya, pertanyaan berkaitan dengan mengapa hal-hal itu terjadi seperti sekarang ini. Pertanyaan-pertanyaan metafisikal seseorang anak kecil secara langsung sejalan dengan pemikiran keagamaan atau filosofis dari seorang remaja atau dewasa. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tampaknya diasosiasikan dengan kebutuhan yg selalu hadir dengan mendapatkan wawasan berkaitan dengan pengalaman yg terus berubah dan kesalingterkaitan yg juga terus bergeser daru umat manusia sebagai makhluk sosial dalam pelbagai kelompok sosial dimana anak itu merupakan salah seorang anggotanya.
Kebutuhan lain yg melengkapi kebutuhan akan petualangan dan pemahaman ini adalah kebutuhan untuk melaksanakan tanggung jawab dalam jenis tertentu untuk memberi sumbangan secara progresif melalui tindakan tertentu bagi kesejahteraan kelompok. Seorang anak kecil yg berbahagia dalam kehidupan keluarganya pada umumnya dapat dilibatkan untuk melakukan kerjasama aktif dalam kehidupan keluarga. Seorang anak kecil sebaiknya diizinkan untuk berbagi “tugas-tugas ringan” dengan ibu atau ayahnya, maupun dengan saudara-saudaranya. Hal ini dimaksudkan untuk memupuk rasa percaya diri dan tanggung jawab pada si anak agar si anak merasa aman dan nyaman di rumahnya sendiri. Kebutuhan-kebutuhan yg kita miliki sebagai remaja mempunyai keterkaitan satu sama lain yg tidak dapat dipisahkan.
2.4 Pergaulan Bebas
Akibat persepsi dan pemaknaan yg keliru tentang cinta, tidak jarang kita terlibat dalam pergaulan yg terlalu bebas dan permisif. Apapun boleh dilakukan, asal dilakukan atas dasar suka sama suka. Tidak ada lagi pertimbangan tentang sebab dan akibat. Tidak ada lagi pertimbangan berdasarkan hati nurani dan akal sehat. Dengan dalih cinta, apa pun akan dilakukan. Biasanya kita baru merasa sadar ketika efek atau akibat dari pergaulan bebas tersebut membawa dampak yg negative semisal kehamilan di luar nikah, perasaan minder akibat kita merasa tidak seperti remaja-remaja lain yg masih “bersih”.
Meskipun angka kehamilan remaja yg belum menikah sulit untuk diketahui dengan pasti akibat belum adanya statistik mengenai kehamilan remaja belum menikah, akan tetapi, dari pelbagai berita di media massa, baik cetak maupun elektronik, dan hasil-hasil penelitian mengenai kehamilan di luar nikah, terlepas dari keabsahan penelitian tersebut, menunjukan kecenderungan bahwa kehamilan remaja di luar nikah cenderung selalu meningkat dari tahu ke tahun.
Yayah Khisbiyah (1994), misalnya, mengutip pelbagai hasil penelitian yg menunjukkan intensitas angka kehamilan remaja di luar nikah. Lembaga konseling remaja, Sahabat Remaja, menemukan dari pelbagai kasus yg mereka tangani pada tahun 1990 dijumpai ada 80 remaja usia 14-24 tahun yg hamil sebelum nikah. Penalitian di Manado yg dilaporkan oleh Warouw mengambil 663 sampel secara acak dari 3.106 orang meminta induksi haid ditemukan sebanyak 472 responden yg belum menikah (71,3%) mengalami kehamilan yg tidak dikehendaki (unwanted pregnancy). Dari jumlah tersebut, 291 responden (28,8%) berusia 14-19 tahun, 345 responden (52%) berusia 20-24 tahun.
Penelitian lain yg dikutip Khisbiyah adalah penelitian yg dilakukan Widyantoro pada tahun 1989 di Jakarta dan Bali. Widyantoro menemukan 405 kasus kehamilan tak dikehendaki yg terkumpul di klinik WKBT di dua kota tersebut selama satu tahun. Dari data yg terkumpul terungkap bahwa 95 persen kehamialn adalah kehamilan pada remaja berusia 15-25 tahun. Dari segi pendidikan, 47 persen remaja tersebut duduk di tingkat SLTP dan SLTA. Selanjutnya Khisbiyah melaporkan bahwa data dari klinik dan praktik dokter di sekitar kabupaten Magelang diduga ada sekitar 1456 kasus kehamilan remaja dalam setahun. Tentu saja kasus yg terjadi sebenarnya berbeda dari laporan penelitian tersebut. Boleh jadi angkanya jauh lebih besar mengingat ada sebagian kasus yg luput dari penelitian atau tidak terdektesi oleh klinik atau dokter setempat karena mereka dating ke “tempat lain” untuk melakukan “pengobatan”.
Jika sinyalemen ini bener, maka selayaknya kita merasa prihatin dan mencari penangan atas masalah tersebut secara lebih serius dan komprehensif. Kehamilan remaja di luar nikah tidak hanya membawa dampak negatif bagi si calon ibu, tetapi juag bagi anak yg di kandungnya. Selain itu, keluarga dari remaja yg hamil di luar nikah itu pun akan mengalami tekanan batin tertentu mumgkin akan diterima oleh si remaja maupun keluarganya. Rasa malu pada tetangga dan teman-teman merupakan penderitaan batin tersendiri yg harus ditanggung si remaja dan keluarganya. Meskipun ada sebagian orang yg tidak malu dengan kehamilannya di luar nikah.
Dalam islam, jelas sekali Al-Qur’an melarang perzinahan karena dampak buruk yg diakibatkannya. Ayat-ayat yg melarang zina antara lain adalah,
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah
Suatu perbuatan yang keji dan jalan yang sangat buru (Al-Isra’:32).
Dan terhadap wanita-wanita yg mengerjakan perbuatan keji (zina),
Hendaklah ada empat orang saksi di antara kamu (yang menyaksi-
Kannya). Kemudian apabila mereka telah memberikan persaksian,
Maka kurunglah wanita-wanita itu dalam rumah sampai menemui
Ajalnya, atau sampai Allah memberikan jalan yg lain kepada mere-
Ka (An-Nisa’:15).
Meskipun persoalan tafsir dan pemahaman atas ayat tersebut masih dapat diperdebatkan, tetapi yg jelas zina zina memberikan dampak buruk dan perbuatan yg tidak layak dilakukan. Berikut ini adalah beberapa dampak negatif yg dapat ditimbulkan dari kehamilan di usia remaja, utamanya yg menyakut perkenbangan bayi yg akan dilahirkan sebagai manusia.
# Perkembangan Kognitif
Aspek kognitif yg menonjol dalam kehidupan kita adalah kecerdasan. Kecerdasan kita terdiri atas beberapa aspek yg salah satunya adalah kemampuan berbahasa dan menalar. Perkembangan kognitif kita dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, anara lain perawatan kesehatan, keadaan gizi, dan stimulasi mental yg diberikan oleh lingkungan, terutama kedua orangtua. Selain itu, kondisi sosial dan eoknomi serta kematangan psikologis kedua orangtua kita pun ikut berperan besar dalam mempengaruhi perkembangan kognitif kita.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian di Amerika, misalnya, anak yg dilahirkan oleh ibu-ibu remaja rata-rata memiliki tingkat kecerdasan yg lebuh rendah dibandingkan dengan anak yg dilahirkan oleh ibu-ibu yg usianya lebuh dewasa (lihat Baldwin & Cain, 1978). Perkembangan bahasa dan penalaran anak-anak yg lahir dari ibu-ibu remajaumumnya jauh lebuh terbelakang dibandingkan dengan anak-anak yg lahir dari ibu-ibu yg usianya lebih dewasa.
Menurut sebagian pakar psikologi, sebagaimana dikutip Ancok dan Suroso (1995), rendahnya tingkat kecerdasan anak-anak tersebut disebabkan oleh si ibu yg belum mampu memberikan stimulasi mental yg baik pada anak-anak mereka. Hal ini, antara lain disebabkan ibu-ibu yg masih remaja ini belum memiliki kesiapan untuk menjadi seorang ibu. Perkembangan bahasa seorang anak sangat banyak dipengaruhi oleh bagaimana cara kedua orngtuanya berbicara kepada si anak. Aspek-aspek kecerdasan lainnya akan berkembang jika kedua orangtua dan lingkungannya dapat memberikan permainan atau stimulasi mental dengan baik. Orangtua yg masih remaja pada umumnya kurang mampu memberikan stimulasi mental semacam ini.
Mengingat kecerdasan memiliki peran yg sangat penting dalam keberhasilan di bidang akademik maupun karier, maka rendahnya tingkat kecerdasan anak-anak yg lahir dari ibu-ibu remaja di luar nikah ini boleh jadi akan mengakibatkan kesulitan hidup bagi si anak itu kelak.
# Perkembangan Sosial dan Emosinal
Meskipun penelitian mengenai dampak kehamilan ibu remaja diluar nikah terhadap perkembangan sosial dan emosinal anaknya belum menunjukan hasil-hasil yg konsisten; tetapi cukup banyak penelitian yang menemukan dampak negatif dari kehamilan semacam ini. Baldwin dan Cain (1981), misalnya, menemukan bahwa anak-anak yg lahir dari ibu remaja lebih banyak memiliki sifat hiperaktif, rasa bermusuhan yg besar , kurang mampu mengontrol emosi dan lebih impulsive jika dibandingkan dengan anak-anak yg lahir dari ibu dewasa.
Sifat-sifat negatif seperti di atas sedikit banyak akan mempengaruhi proses penyesuaian diri kita terhadap lingkungannya, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Selain itu, prestasi kita di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemempuan kognitif kita (kecerdasan kita) dan kemampuan menyesuaikan diri dengan sekolah. Anak yg tingkat kecerdasannya rendah biasanya memiliki prestasi kurang (atau bahkan tidak) baik di sekolah. Selain itu, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di sekolah memiliki pengaruh yg cukup besar terhadap prestasi belajar anak. Anak yg agresif, suka menyerang, suka diatur biasanya memiliki prestasi yg kurang baik. Para guru biasanya tidak menyukai anak-anak hiperaktif, nakal, dan suka mengganggu teman-temannya.
Eric Taylor (1988), misalnya, pernah menceritakan seorang anak yg bernama Ari, anak berusia sembilan tahun, yg memiliki masalah yg berkaitan dengan sikap agresif Ari dan ketelengasannya kepada anak lain. Dalam sebuah perkelahian Ari pernak mendorong lawannya keluar dari jendeladan pernah menikam lawannya yg lain dengan gunting. Dua sekolahnya yg dahulu telah menyatakan bahwa Aria tidak dapat dikendalikan dank arena itu dikeluarkan. Setiap orang yg mengenalnya sependapat bahwa di luar biasa over aktif, tidak pernah mengasyiki suatui kegiatan apa pun, dikucilkan oleh teman-teman sebayanya, dan mudah mengamuk bila merasa frustasi. Pola perilaku seperti ini sudah tampak sejak Ari masih berusia satu tahun, tetapi bersamaan dengan tambahnya usia, nyata sekali dia menjadi semakin menjadoi pemurung. Sifat lekas marah dan kecurigaannya yg berlebihan sebagian besar agaknya terkait dengan suasana rumahnya yg penyh “badai”, dimana perbantahan menyangkut kebiasaan buruk ayahnya seringkali tidak terkendalikan dan meningkat menjadi percekcokansecara fisik.
Dalam kasus Ari, jelas sekali perangi atau watak yg ditunjukan orangtua memiliki pengaru yg besar terhadap perkembangan psikologis seorang anak. Ada sebuah ungkapan bijak yg menyatakan,”Jika seorang anak dan pujian, dia akan belajar untuk menghormati orang lain. Jika seorang anak dibesarkan dengan caci maki dan hinaan, dia akan belajar untuk membenci orang lain”.
# Perkembangan Seksual
Mungkin ada pertanyaan yg pernah terbersit dalam benak sebagian kita: Apakah anak perempuan yg dilahirkan oleh ibu remaja di luar nikah pada saat anak itu menginjak remaja nanti lebuh memiliki kemungkinan untuk hamil di luar nikah jika dibandingkan dengan anak-anak yg dilahirkan oleh ibu-ibu dewasa dalam pernikahan yg sah? Pertanyaan ini cukup menarik untuk dikaji lebih lanjut untuk mengetahui ada tidaknya efek estafet dari kehamilan remaja di luar nikah terhadap generasi penerusnya.
Baldwin dan Cain (1981) melaporkan bahwa tanda-tanda terjadinya efek estafet itu memang ada. Anak-anak yg lahir dari ibu remaja memiliki kemungkinan lebih besar untuk hamil di luar nikah pada usia remaja jika dibandingkan dengan anak-anak yg lahir dari ibu dewasa dan dalam pernikahan yg sah. Ini memang logis mengingat remaja pada umumnya belum siap untu menerima kehadiran seorang anak sebagai bagian darikehidupannya. Ketidaksiapan ini kemudian yg, antara lain, menyebabkan kurangnya kemampuan orangtua untuk mendidik dan mengasuh anaknya dengan baik dan benar sehingga risiko untuk terjerumus kedalam hal-hal yg negatif akan lebih besar.
3.2 Saran dan Kritik
A. Saran
Perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang positif baik di sekolah maupun di lingkungannya yang tentunya harus mendapatkan dorongan dan restu dari orang tua
B. Kritik
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih kurang baik oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritikan yang membangun dari para pembaca
3.1 Kesimpulan
Kami kira remaja harus pintar dalam memilih teman agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang telah merusak aqidah dan moral sebagian remaja di negeri ini
Oleh karena itu remaja itu perlu mengikuti kegiatan-kegiatan seperti pengajian remaja,karang taruna,dan kegiatan lainnya

Green House Effect

PENYEBAB GLOBAL WARMING : GREEN HOUSE EFFECT
PENYEBAB GLOBAL WARMING : GREEN HOUSE EFFECT
=================================
Salah satu penyebab dari global warming atau pemanasan global adalah efek rumah kaca atau green house effect.Berikut ulasanya…..Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi, atmosfir bumi akan menyerap sebaginan, sebagian dipantulkan dan sebagian masuk ke bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Sebenarnya gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas yang menjaga suhu bumi, tetapi karena jumlahnya yang terlalu banyak menyebabkan jumlah radiasi yang terpatul ke bumi semakin banyak. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi). Akan tetapi sebaliknya, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
• MENGATASI GLOBAL WARMING
PENYEBAB GLOBAL WARMING : GREEN HOUSE EFFECT
Posted on December 18, 2008. Filed under: Global Warming, Penyebab, Polusi Udara | Tags: PENYEBAB GLOBAL WARMING |
PENYEBAB GLOBAL WARMING : GREEN HOUSE EFFECT
=================================
Salah satu penyebab dari global warming atau pemanasan global adalah efek rumah kaca atau green house effect.Berikut ulasanya…..Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi, atmosfir bumi akan menyerap sebaginan, sebagian dipantulkan dan sebagian masuk ke bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Sebenarnya gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas yang menjaga suhu bumi, tetapi karena jumlahnya yang terlalu banyak menyebabkan jumlah radiasi yang terpatul ke bumi semakin banyak. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi). Akan tetapi sebaliknya, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
Belakangan ini, isu global warming menjadi sebuah isu global yang paling sering dibahas. Bisa dikatakan, isu global warming menjadi isu lingkungan hidup yang paling banyak dibahas dan menjadi trending topik di berbagai media dan kesempatan.
Tapi tahukah kita apa itu sebenarnya global warming? Secara umum, penyebab pemanasan global dapat digolongkan kedalam dua jenis, faktor alam dan faktor penghuninya.
F aktor Alam
Planet bumi kita ini sudah berusia 4,6 miliar tahun. Seperti kata pepatah orang Indonesia, ”rumah” kita ini juga sudah banyak merasakan asam garam “kehidupan”.Sudah banyak kejadian dahsyat yang terjadi di sini. Sudah banyak pula spesies yang lahir dan punah di planet ini.
Dari semua “memori” bumi kita ini, ada satu hal yang menarik menyangkut pemanasan global:suhu di bumi bisa naik dan bisa turun secara berkala dalam waktu yang sangat lama.
Contoh sederhana saja: zaman es. Menurut sejarah,zaman es ini terjadi diakhir masa Mesozoikum, pada zaman Kuarter(68 – 140 juta tahun lalu). Salah satu dampak dari zaman es ini,selain dampak lingkungan,adalah menyatunya sebagian daratan Nusantara dengan Asia. Hal ini dapat dilihat dari persamaan spesies flora dan fauna yang ada antara Indonesia bagian Barat dengan daratan Asia.
Karena kenaikan suhu bumi, maka zaman es tersebut pun berakhirlah sudah. Tetapi hal ini sudah cukup menunjukkan kepada kita bahwa bumi ini pernah mengalami perubahan suhu secara global. Pada saat ini juga,bumi kembali mengalami hal yang sama. Hanya saja,kalau dahulu perubahannya adalah dari yang dingin menjadi lebih hangat alias sejuk,kalau sekarang dari yang hangat menjadi semakin panas.
Perubahan yang terjadi itu adalah sesuatu yang terjadi secara alamiah, sesuai kaidah-kaidah hukum alam. Tak ada yang bisa disalahkan. Solusinya: berserah kepada Tuhan, sang empunya alam.
Faktor Penghuninya
Saat ini, penduduk bumi (manusianya saja) sudah berjumlah 7 miliar orang. Belum lagi makhluk hidup lainnya yang juga tak kalah banyaknya. Dan semuanya itu saling terlibat dalam mempercepat atau meningkatkan efek global warming. Secara umum, penyebab-penyebab terjadinya pemanasan global yang diakibatkan oleh penghuninya adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya emisi Gas Karbon.
Bumi ini pada dasarnya memang memproduksi gas karbon secara alami, tetapi masih dalam kadar yang rendah dan masih dapat diatasi oleh bumi itu sendiri. Tetapi saat ini,tingkat produksi gas tersebut sudah sangat berlebihan. Penyebabnya?Jangan hanya menyalahkan pabrik dan industri yang menghasilkan polusi yang besar itu, tetapi semua populasi manusia juga bersalah!!Pabrik-pabrik dan industri itu hanya memenuhi tuntutan pasar atau masyarakat yang semakin meningkat dan semakin “menggila” sifat konsumtifnya.
Energi matahari yang memasuki atmosfer bumi ini sebenarnya tidak semuanya dapat diserap dan dimanfaatkan oleh bumi. Sisa energi yang tidak diserap tersebut seharusnya dipantulkan lahi ke luar dari atmosfer bumi. Tetapi dikarenakan banyaknya gas polutan(gas karbon) di dalam atmosfer, maka energi tersebut menjadi tertahan.Karena gas karbon tersebut memiliki sifat alami untuk menahan energi(panas) yang melewatinya.
Fenomena ini disebut dengan efek rumah kaca
2. Bocornya lapisan ozon
Sebelum energi matahari mencapai bumi, energi tersebut akan difilter terlebih dahulu oleh lapisan ozon yang ada di atmosfer. Tetapi hasil penelitian menunjukkan telah terjadinya penipisan lapisan ozon. Sudah bisa ditebak apa akibat yang terjadi jika lapisan ozon ini rusak,atau bahkan bolong.
Salah satu penyebab penipisan ozon ini adalah meningkatnya pemakaian Chloro Flouro Carbon (CFC). CFC dipakai dalam kehidupan sehari-hari pada lemari es, air conditioner, bahan pendorong pada penyembur, pembuat buih, dan sebagai bahan pelarut.
3. Berkurangnya konverter Gas Karbon
Sebelum era modern, dimana industri belum berkembang, kehidupan di planet ini sudah memproduksi gas karbon. Tetapi jumlahnya tidak sedahsyat sekarang. Apalagi masih banyak konverter gas karbon yang tersedia yang masih mampu mengkonversi semua gas karbon tersebut menjadi gas yang ramah lingkungan, bahkan dibutuhkan oleh kehidupan, seperti oksigen.
Salah satu konverter tersebut adalah hutan. Hutan merupakan rumah bagi pohon dan tuuhan ain yang dianugerahi kemampuan untuk mengkonsumsi gas karbon tersebut dan menghasilkan gas oksigen. Tetapi akibat meningkatnya populasi, yang diiringi dengan meningkatnya kebutuhan akan lahan pemukiman, lahan indusri, lahan pertanian, lahan untuk fasilitas umum seperti jalan dan gedung,menyebabkan jumlah hutan berkurang drastis. Belum lagi permintaan pasar akan kayu yang semakin melambung tinggi.
Di Indonesia saja, kerusakan hutan terjadi sebesar 1,8 juta hektar pertahun. Dan dengan itu mengangkat Indoneia masuk Guinness Book of World Records sebagai negara dengan kerusakan hutan terbesar di dunia.
Itulah penjelasan singkat tentang pemanasan global ini. Semua hal tersebut baru secuil dari permasalahan global warming secara keseluruhan. Tetapi yang paling penting bukanlah apa yang kita ketahui, melainkan bagaimana kita menyikapinya.
sumber: http://green.kompasiana.com/
Artikel Berhubungan Dengan Penyebab Global Warming :

Rancangan Bumi yang Sempurna
Salah satu temuan mutakhir di dunia sains yang menjadi buah bibir di kalangan ilmuan adalah apa yang disebut prinsip antropis. Prinsip ini mengungkapkan bahwa setiap ...

Mengurangi Pemanasan Global Dengan Atap Putih
warna atap rumah biasanya berwarna merah bata, biru, hitam, hijau tua, dan lain-lain. Sangat jarang kita melihat atap berwarna putih. Untuk bangunan dengan dak pun ...

Penyerap Karbon Dioksida
Ukuran daun trembesi Samena saman memang mungil, tak lebih dari koin Rp.100, Namun, ia paling unggul dalam menyerap karbondioksida. Dalam setahun sebuah pohon trembesi mampu ...

ZTE Merilis Skate, Gingerbread Berlayar 4.3 Inci
ZTE pada tanggal 23 September 2011 telah mengumumkan kalau mereka sudah menyelesaikan tahap pertama dari peluncuran global smartphone andalannya yang terbaru, Skate, di Hong Kong. ...

Belanja Online, Trend atau Kebutuhan??
Beberapa tahun yang lalu belanja melalu internet atau belanja online atau istilah kerennya Online Shoping mungkin masih merupakan hal tabu bagi mayrakat Indonesia. Karena fasilitas ...
komentar
Kata Kunci : global warming, pengertian global warming, artikel penyebab global warming, global warning, artikel global warming, GAMBAR GLOBAL WARMING, artikel tentang global warming, artikel pengertian global warming, global warming article, penyebab global warming

Advertisement
Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
17 Juli 2008 — La An
Secara umum iklim merupakan hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik dimana parameter-parameternya adalah seperti suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan yang terjadi pada suatu tempat di muka bumi. Iklim merupakan suatu kondisi rata-rata dari cuaca, dan untuk mengetahui kondisi iklim suatu tempat, diperlukan nilai rata-rata parameterparameternya selama kurang lebih 10 sampai 30 tahun. Iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi. Kompleksitas proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu. Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya.
Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi –disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.

Efek Rumah Kaca
Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia, karena jika tidak ada ERK maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Gas Rumah Kaca (GRK) seperti CO2 (Karbon dioksida),CH4(Metan) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6 (Sulphur hexafluoride) yang berada di atmosfer dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan. GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan nitroksida, menyebabkan meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer.
Berubahnya komposisi GRK di atmosfer, yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara global akibat kegiatan manusia menyebabkan sinar matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi akibat terhambat oleh GRK tadi. Meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer pada akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, yang kemudian dikenal dengan Pemanasan Global.
Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.

Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu, mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang berkepanjangan, periode musim hujan yang semakin singkat, namun semakin tinggi intensitasnya, dan anomaly-anomali iklim seperti El Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD). Hal-hal ini kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan berkurangnya luas daratan, pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit, dan lain-lainnya





Hewan Ternak Penyebab Global warming






2 Votes
Sering kali kita jumpai orang-orang di sekitar kita berkata, “Hari ini panas banget yah??” Mengapa demikian? Dari sumber-sumber yang saya baca, menunjukkan bahwa planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain itu, kita juga menyadari makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali belakangan ini. Seperti banjir, puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu setiap tahunnya. Dari fenomena-fenomena yang kita alami saat ini, kita menjadi teringat tentang isu-isu yang belakangan ini makin marak dibicarakan orang-orang mengenai isu fenomena pemanasan global atau biasa kita sebut Global Warming. Apa sih Global Warming pemanasan global itu?? Secara singkat Global Warming atau pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi (dalam pemanasanglobal.net).
Apa sih penyebab suhu permukaan bumi meningkat????
Dalam laporan PBB (FAO) yang berjudul Livestock’s Long Shadow: Enviromental Issues and Options (Dirilis bulan November 2006), PBB mencatat bahwa industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). Emisi gas rumah kaca industri peternakan meliputi 9 % karbon dioksida, 37% gas metana (efek pemanasannya 72 kali lebih kuat dari CO2), 65 % nitro oksida (efek pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2), serta 64% amonia penyebab hujan asam. Peternakan menyita 30% dari seluruh permukaan tanah kering di Bumi dan 33% dari area tanah yang subur dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak. Peternakan juga penyebab dari 80% penggundulan Hutan Amazon (dalam pemanasanglobal.net).
Sekarang, bagaimana mengatasinya????
Seperti yang kita ketahui berbagai upaya dilakukan untuk menyembuhkan bumi yaitu salah satunya dengan mengurangi emisi, baik emisi industri maupun emisi transportasi. Akan tetapi perubahan di sektor ini membutuhkan waktu terlalu lama, lebih lama dari yang kita tunggu dari laju kerusakan saat ini. salah satu cara yang paling efektif dan tercepat unutk mengurangi panas di atmosfer adalah menghilangkan produksi metana (dalam pemanasanglobal.net). Mengapa demikian??Metana tidak hanya memerangkap panas 72 kali lebih besar daripada karbon, metana juga lebih cepat hilang di atmosfer dari pada karbon dioksida. Jadi, jika berhenti menghasilkan metana, atmosfer akan mendingin lebih cepat daripada jika kita berhenti menghasilkan karbon dioksida (dalam pemanasanglobal.net).
Adapun cara untuk mengurangi gas metana di bumi, yaitu sebagai berikut :
1. Menghentikan produksi daging, jika kita ingin melihat pendinginan planet kita dalam satu atau dua dasawarsa, adalah lebih efektif untuk mengurangi metana terlebih dahulu. Dan karena sumber terbesar metana di planet ini adalah dari hewan ternak, menjadi vegan adalah cara tercepat untuk mengurangi metana, sehingga menghasilkan pendinginan bagi planet ini, dengan berhasil dan dengan cepat.
2. Menghentikan munculnya zona mati, zona-zona mati adalah ancaman serius bagi ekosistem lautan, tetapi mereka dapat dipulihkan kembali jika kita berhenti mencemarinya dari aktivitas yang terkait dengan peternakan kita.
3. Menghentikan penggembalaan berlebihan dan penggurunan, sektor peternakan adalah pemakai tanah terbesar oleh manusia dan daya penggerak terbesar di balik pengrusakan hutan hujan. Kita harus menghentikan perluasan ladang merumput ternak untuk melindungi tanah kita dan melindungi kehidupan kita. Makan rumput berlebihan oleh hewan ternak adalah penyebab utama penggurunan dan kerusakan lain, dan bertanggung jawab atas 50% lebih erosi tanah.
Tidak menyangka ya, jika salah satu penyumbang terbesar dalam pemanasan global adalah gas metana yang banyak dikeluarkan oleh hewan-hewan peternakan kita. Untuk itu marilah kita bersama-sama menyelamatkan bumi ini dengan mengurangi jumlah petenakan di bumi ini.
Semoga berguna… Amin!!!!!
Gunung Merapi Meletus
AssalaamualaIkum Wr. Wb

Berikut ini merupakan artikel yang membahas mengenai kejadian meletusnya gunung Merapi. Hal yang dibahas didalamnya antara lain :
1. Gunung Meletus
2. Tragedi meletusnya gunung Merapi, seperti :
a. Letak Gunung Merapi
b. Sejarah Gunung Merapi
c. Riwayat Letusan Merapi
d. Tanda-tanda Meletus
e. Proses terjadinya letusan Merapi 2010
f. Akibat letusan Merapi
g. Material yang dikeluarkan
h. Pasca Vulkanik
i. Dampak Positif Negatif Merapi meletus
Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Selamat membaca.

------------------------------------

Gunung Berapi

Gunung berapi terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Indonesia berada pada pertemuan antara 3 lempeng besar yang terdiri dari dari 2 lempeng benua dan 1 lempeng samudera. Oleh karena itu, sangatlah wajar kalau tatanan tektonik Indonesia sangat kompleks. Di bagian barat sampai selatan Indonesia merupakan daerah zona subduksiyang juga merupakan jalur gunung api. Di Indonesia terdapat sekitar 129 buah gunung berapi yang masih aktif dan merentang sepanjang 700 KM mulai dari Aceh (Sumatra), Jawa, Sulawesi (bukit Barisan), Nusa Tenggara dan Maluku dengan luas daerah yang terancam terkena dampak letusan sekitar 16.670 Km2.


Letusan gunung berapi merupakan suatu gejala alam yang menakutkan dan sangatlah berbahaya bagi semua mahluk hidu yang berada dilereng gunung tersebut bahkan bagi mahluk hidup yang berada beberapa puluh kilo meter dari gunung tersebut. Dengan mengesampingkan bahaya dari letusannya, sebenarnya gunung berapi juga memberi manfaat yang banyak bagi manusia. Misalnya lahan-lahan pertanian disekitar gunung berapi tersebut dapat menjadi semakin subur akibat abu vulkanik dari letusan gunung tersebut.


Berikut adalah Tingkatan status Gunung Berapi.


Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia
Status Makna Tindakan
AWAS • Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana
• Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap
• Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam • Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan
• Koordinasi dilakukan secara harian
• Piket penuh
SIAGA • Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana
• Peningkatan intensif kegiatan seismik
• Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana
• Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu • Sosialisasi di wilayah terancam
• Penyiapan sarana darurat
• Koordinasi harian
• Piket penuh
WASPADA • Ada aktivitas apa pun bentuknya
• Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal
• Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya
• Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal • Penyuluhan/sosialisasi
• Penilaian bahaya
• Pengecekan sarana
• Pelaksanaan piket terbatas
NORMAL • Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma
• Level aktivitas dasar • Pengamatan rutin
• Survei dan penyelidikan




Gunung Merapi

Pada tahun ini, gunung merapi menunjukkan aktifitas yang sangat tinggi. Terjad sebuah letusan gunung Merapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010. Letusan yang mengakibatkan daerah 13 km sekitar Gunung Merapi menjadi daratan abu ini menunjukan aktivitas seismiknya sejak akhir September 2010.

Letak
Kawasan Gunung Merapi tersebut termasuk wilayah kabupaten-kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten di Jawa Tengah, serta Sleman di Yogyakarta.
Beberapa tanda-tanda sebelum meletus
• Suhu di sekitar gunung naik. Hal ini menunjukkan terjadu kenaikan aktifitas Merapi.
• Mata air menjadi kering.
• Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
• Tumbuhan di sekitar gunung layu
• Binatang di sekitar gunung bermigrasi. Ini merupakan salah satu tanda yang terjadi apabila akan terjadi bencana alam. Hewan dan tumbuhan sekitar akan lebih peka terhadap bencana daripada manusia.
Kronologi Peristiwa letusan Merapi
Berikut ini adalah kronologi peristiwa meletusnya Merapi.
• Pada 20 September, Status Gunung Merapi dinaikkan dari Normal menjadi Waspada oleh BPPTK Yogyakarta.
• Keesokan harinya pada 21 Oktober, Status berubah menjadi Siaga pada pukul 18.00 WIB.
• Pada 25 Oktober,terjadi peningkatan yang sangat signifikan. BPPTK Yogyakarta meningkatkan status Gunung Merapi menjadi Awas pada pukul 06.00 WIB.
• 26 Oktober, Gunung Merapi memasuki tahap erupsi. Menurut laporan BPPTKA, letusan terjadi sekitar pukul 17.02 WIB. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan diiringi keluarnya awan panas setinggi 1,5 meter yang mengarah ke Kaliadem, Kepuharjo. Letusan ini menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km.
• 27 Oktober, Gunung Merapi pun meletus. Dari sekian lama penelitian gunung teraktif di dunia ini pun meletus.
• 28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan Lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB.
Berikut adalah kronologi letusan Gunung Merapi
1. Pukul 17.02 mulai terjadi awan panas selama 9 menit
2. Pukul 17.18 terjadi awan panas selama 4 menit
3. Pukul 17.23 terjadi awan panas selama 5 menit
4. Pukul 17.30 terjadi awan panas selama 2 menit
5. Pukul 17.37 terjadi awan panas selama 2 menit
6. Pukul 17.42 terjadi awan panas besar selama 33 menit
7. Pukul 18.00 sampai dengan 18.45 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8. Pukul 18.10, pukul 18.15, pukul 18.25 terdengan suara dentuman
9. Pukul 18.16 terjadi awan panas selama 5 menit
10. Pukul 18.21 terjadi awan panas besar selama 33 menit
11. Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membumbung ke atas setinggi 1,5 km dari puncak Gunung Merapi
12. Pukul 18.54 aktivitas awan panas mulai mereda
13. Luncuran awan panas mengarah ke sektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara


Akibat Letusan Merapi


Erupsi Merapi

Jumlah warga yang meninggal paska letusan Gunung Merapi 178 orang sejak akhir Oktober 2010.Total warga sekitar Gunung Merapi yang sampai saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Sardjito mencapai 91 orang. Sebanyak 21 orang mengalami luka bakar dan 70 non luka bakar.Selain jumlah warga yang luka, saat ini masih terdapat warga yang belum diketahui nasibnya. Menurut laporan yang diterima Tim Disaster Victim Identification Polda DIY, tercatat 257 warga yang belum diketahui keberadaannya.Dari semua warga yang dilaporkan hilang, paling banyak berasal dari Kecamatan Cangkringan. Usia mereka rata-rata di atas 40 tahun.
Roda ekonomi Cangkringan kini lumpuh total. Bahkan boleh jadi perekonomian DI Yogyakarta dan sekitarnya mungkin collapse. Akibat terjadinya letusan, desa yang terletak di kaki Gunung Merapi ini di tinggal oleh seluruh warganya. Hingga perekonomiannya pun ikut mati. Keadaan ini juga berdampak besar bagi keadaan Provinsi DI Yogyakarta. Sehingga dapat dikatakan Meletusnya Merapi ini mengakibatkan dampak yang sangat besar bagi Indonesia.
Selain perkonomian, letusan gunung Merapi juga berdampak bagi kesehatan. Abu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan ini membuat banyaknya penyakit ISPA yang terjadi. Keadaan ini semakin dipersulit akibat jumlah tim medis yang kurang memadai, sehingga banyak mahasiswa dan relawan yang tidak berlatarbelakang di bidang kesahatan ikut turun tangan untuk membantu dengan semapu mereka.




Berikut ini kesimpulan beberapa dampak yang terjadi akibat letusan Gunung Merapi.
1. Luka bakar yang diderita pasien. Pasien yang terkena letusan erupsi merapi, banyak yang mengeluhkan sakitnya akibat luka bakar. Luka bakar yang diderita banyak tipe-nya, sesuai dengan derajat parahnya luka bakarnya.

2. Cedera dan penyakit langsung akibat batu, kerikil, larva dan lain-lain. Luka atau Lesi sangat terjadi. Topikal sangatlah berperan untuk kasus ini.

3. Dampak dari abu gunung merapi yaitu berbagai jenis gas seperti Sulfur Dioksida (SO2), gas Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrogen Dioksida (NO2), serta debu dalam bentuk partikel debu (Total Suspended Particulate atau Particulate Matter).


4. Memperburukan penyakit yang sudah lama diderita pasien/pengungsi. Penyakit kronis alias menahun yang diderita akan meningkat seiring adanya semburan eru[si merapi ini.


5. Kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin, jatuh karena panik, serta makanan yang terkontaminasi, dan lain-lain.


6. Banyak dari penduduk, terutama sekitar Gunung Merapi yang kehilangan pekerjaan rutin kesehariannya. Bahaya ini jauh lebih penting ketimbang 5 Dampak Bahaya Letusan Merapi ini.
Meterial Yang dikeluarkan
Sejak meletus pada 26 Oktober lalu, yang diikuti serangkaian letusan hingga Selasa 2 November pagi, Gunung Merapi telah mengeluarkan material lebih dari 11 juta meter kubik. Diperkirakan material yang dikeluarkan bertambah banyak mengingat letusan terus berlangsung. Gunung Merapi masih berstatus Awas sehingga penduduk dilarang berada di radius 15 kilometer.



Adapun Material yang dikeluarkan yaitu
Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (CO2), Hidrogen Sulfide (H2S), Sulfurdioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayahan manusia.
Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.
Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
Abu letusan
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya.
Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.






DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF LETUSAN MERAPI

Seperti yang di sebutkan pada akibat letusan Merapi diatas bahwa, Merapi menyababkan terjadinya beberapa dampak yang merugikan. Adapun dampak negatif dari letusan tersebut telah disebutkan diatas yaitu meliputi korban jiwa dan kerugian meteriil penduduk dan negara, timbulnya penyakit pada korban seperti ISPA, kecalakaan lalu lintas, lumpuhnya perekonomian Negara dan banyaknya penduduk yang kehilangan pekerjaan.
Selain itu, gunung meletus juga menyebabkan dampak positif. Meskipun untuk letusan Merapi ini dampak tersebut belum terlihat secara signifikan, namun telah ada beberapa penduduk yang neraup keuntungan dari letusan ini. Diantaranya penambang pasir di pinggiran aliran lahar dingin. Akibat kehilangan pekerjaan para korbanpun kehilangan sumber pendapatan mereka. Hal ini memaksa mereka untuk tetap bekerja, seperti yang dilakukan seorang ibu dan anak yang bekerja menambang pasir di aliran lahar dingin. Dalam sehari mereka dapat mengumpulkan satu truk pasir dengan pendapatan Rp. 50.000,-. Meskipun menantang bahaya namun mereka nekat melakukannya untuk memenuhi kebuhan hidup mereka di pengungsian.
Beberapa dampak lain adalah hasil muntahan vulkanik bagi lahan pertanian dapat menyuburkan tanah, namun dampah ini hanya dirasakan oleh penduduk sekitar gunung. Dan bahan material vulkanik berupa pasir dan batu dapat digunakan sebagai bahan material.

lingkungan
Minggu, 12 Juni 2011
Global Warming antara Dampak & Penyebabnya
Global Warming atau Pemanasan Global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.


Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

Penyebab pemanasan global
Efek rumah kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.

Efek umpan balik
Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).[3] Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.[3]

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.[4] Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.[5]

Variasi Matahari
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Variasi Matahari

Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini.[6] Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960,[7] yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.[8][9]

Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000.[10] Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh.[11] Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.

Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan" dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat "keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global.[12][13] Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.[14]

Mengukur pemanasan global
Hasil pengukuran konsentrasi CO2 di Mauna Loa
Pada awal 1896, para ilmuan beranggapan bahwa membakar bahan bakar fosil akan mengubah komposisi atmosfer dan dapat meningkatkan temperatur rata-rata global. Hipotesis ini dikonfirmasi tahun 1957 ketika para peneliti yang bekerja pada program penelitian global yaitu International Geophysical Year, mengambil sampel atmosfer dari puncak gunung Mauna Loa di Hawai.

Hasil pengukurannya menunjukkan terjadi peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Setelah itu, komposisi dari atmosfer terus diukur dengan cermat. Data-data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa memang terjadi peningkatan konsentrasi dari gas-gas rumah kaca di atmosfer.

Para ilmuan juga telah lama menduga bahwa iklim global semakin menghangat, tetapi mereka tidak mampu memberikan bukti-bukti yang tepat. Temperatur terus bervariasi dari waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya. Perlu bertahun-tahun pengamatan iklim untuk memperoleh data-data yang menunjukkan suatu kecenderungan (trend) yang jelas. Catatan pada akhir 1980-an agak memperlihatkan kecenderungan penghangatan ini, akan tetapi data statistik ini hanya sedikit dan tidak dapat dipercaya.

Stasiun cuaca pada awalnya, terletak dekat dengan daerah perkotaan sehingga pengukuran temperatur akan dipengaruhi oleh panas yang dipancarkan oleh bangunan dan kendaraan dan juga panas yang disimpan oleh material bangunan dan jalan. Sejak 1957, data-data diperoleh dari stasiun cuaca yang terpercaya (terletak jauh dari perkotaan), serta dari satelit. Data-data ini memberikan pengukuran yang lebih akurat, terutama pada 70 persen permukaan planet yang tertutup lautan. Data-data yang lebih akurat ini menunjukkan bahwa kecenderungan menghangatnya permukaan Bumi benar-benar terjadi. Jika dilihat pada akhir abad ke-20, tercatat bahwa sepuluh tahun terhangat selama seratus tahun terakhir terjadi setelah tahun 1980, dan tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990, dengan 1998 menjadi yang paling panas.

Dalam laporan yang dikeluarkannya tahun 2001, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa temperatur udara global telah meningkat 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit) sejak 1861. Panel setuju bahwa pemanasan tersebut terutama disebabkan oleh aktivitas manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfer. IPCC memprediksi peningkatan temperatur rata-rata global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.

IPCC panel juga memperingatkan, bahwa meskipun konsentrasi gas di atmosfer tidak bertambah lagi sejak tahun 2100, iklim tetap terus menghangat selama periode tertentu akibat emisi yang telah dilepaskan sebelumnya. karbon dioksida akan tetap berada di atmosfer selama seratus tahun atau lebih sebelum alam mampu menyerapnya kembali.[15]

Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, para ahli memprediksi, konsentrasi karbondioksioda di atmosfer dapat meningkat hingga tiga kali lipat pada awal abad ke-22 bila dibandingkan masa sebelum era industri. Akibatnya, akan terjadi perubahan iklim secara dramatis. Walaupun sebenarnya peristiwa perubahan iklim ini telah terjadi beberapa kali sepanjang sejarah Bumi, manusia akan menghadapi masalah ini dengan risiko populasi yang sangat besar.

Model iklim
Perhitungan pemanasan global pada tahun 2001 dari beberapa model iklim berdasarkan scenario SRES A2, yang mengasumsikan tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengurangi emisi.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Model iklim global

Para ilmuan telah mempelajari pemanasan global berdasarkan model-model computer berdasarkan prinsip-prinsip dasar dinamikan fluida, transfer radiasi, dan proses-proses lainya, dengan beberapa penyederhanaan disebabkan keterbatasan kemampuan komputer. Model-model ini memprediksikan bahwa penambahan gas-gas rumah kaca berefek pada iklim yang lebih hangat.[16] Walaupun digunakan asumsi-asumsi yang sama terhadap konsentrasi gas rumah kaca di masa depan, sensitivitas iklimnya masih akan berada pada suatu rentang tertentu.

Dengan memasukkan unsur-unsur ketidakpastian terhadap konsentrasi gas rumah kaca dan pemodelan iklim, IPCC memperkirakan pemanasan sekitar 1.1 °C hingga 6.4 °C (2.0 °F hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Model-model iklim juga digunakan untuk menyelidiki penyebab-penyebab perubahan iklim yang terjadi saat ini dengan membandingkan perubahan yang teramati dengan hasil prediksi model terhadap berbagai penyebab, baik alami maupun aktivitas manusia.

Model iklim saat ini menghasilkan kemiripan yang cukup baik dengan perubahan temperature global hasil pengamatan selama seratus tahun terakhir, tetapi tidak mensimulasi semua aspek dari iklim.[17] Model-model ini tidak secara pasti menyatakan bahwa pemanasan yang terjadi antara tahun 1910 hingga 1945 disebabkan oleh proses alami atau aktivitas manusia; akan tetapi; mereka menunjukkan bahwa pemanasan sejak tahun 1975 didominasi oleh emisi gas-gas yang dihasilkan manusia.

Sebagian besar model-model iklim, ketika menghitung iklim di masa depan, dilakukan berdasarkan skenario-skenario gas rumah kaca, biasanya dari Laporan Khusus terhadap Skenario Emisi (Special Report on Emissions Scenarios / SRES) IPCC. Yang jarang dilakukan, model menghitung dengan menambahkan simulasi terhadap siklus karbon; yang biasanya menghasilkan umpan balik yang positif, walaupun responnya masih belum pasti (untuk skenario A2 SRES, respon bervariasi antara penambahan 20 dan 200 ppm CO2). Beberapa studi-studi juga menunjukkan beberapa umpan balik positif.[18][19][20]

Pengaruh awan juga merupakan salah satu sumber yang menimbulkan ketidakpastian terhadap model-model yang dihasilkan saat ini, walaupun sekarang telah ada kemajuan dalam menyelesaikan masalah ini.[21] Saat ini juga terjadi diskusi-diskusi yang masih berlanjut mengenai apakah model-model iklim mengesampingkan efek-efek umpan balik dan tak langsung dari variasi Matahari.

Dampak pemanasan global
Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.

Pengendalian pemanasan global
Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.

Kerusakan yang parah dapat di atasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.
7 Gambar Mengerikan Akibat Global Warming
- Reviewer: Aini Sastra - ItemReviewed: 7 Gambar Mengerikan Akibat Global Warming



Mungkin kampanye anti global warming di negera kita saat ini sudah mulai surut. Kita telah sibuk mengurusi masalah-masalah yang terjadi di negara kita akhir-akhir ini. Sebagai blogger, kitapun juga jarang mengkampanyekan tentang bahaya-bahaya yang ada di depan kita. Yach… GLOBAL WARMING, seberapa peduli kita dengan hal itu?? Kita menjadi cenderung egois dengan kesibukan kita. Coba toleh di sekeliling kita.. sudahkan kita ikut menyelamatkan lingkungan kita dari perubahan iklim?
Gambar-gambar ini memang untuk membuat kita sedikit “ndredek” atau nervous. Hanya untuk menginspirasi kita untuk bekerja lebih keras menghindari bencana-bencana yang sangat-sangat mungkin terjadi di depan kita.


Salah satu tanda dari global warming adalah : beruang kutub menghilang dari habitatnya. Itu sangat menyeramkan sebab beruang kutub memberikan tanda kepada kita bahwa perubahan iklim tengah terjadi.



Ikan-ikan juga mati karena global warming.


Angin badai. Kita tau bahwa angin badai terjadi akibat perubahan iklim, khususnya di atlantic. Ini terror dari global warming yang dapat menghancurkan rumah dan keluarga kita.


Gletser di Patagonia, Argentina tahun 1928. Gletser di Patagonia, Argentina 2004. 76 tahun dari perubahan iklim. Dan sekarang… menyeramkan sekali.


Iklan global warming?




Badai debu terjadi lebih sering di afrika selatan.



Gambar di atas adalah air terjun besar yang muncul dari ujung Gletser Brasvell. Tidak biasa hal itu terjadi. Air terjun seperti ini telah muncul dengan frekuensi berkala di daerah arctic. Setelah semua itu, ketika abad-lama telah mulai pencairan es di Arctic, sulit untuk menyangkal diri kita bahwa kita telah mendapat masalah besar.

dan masih banyak lagi Dampak buruk akibat Global Warming yang bahkan mungkin tidak terbayangkan, So, kita setidaknya bisa mencegah hal ini bisa terjadi di masa depan kita....
sumber : adabisnis.com

Malin Kundang (story of Sumatera)

At one time, in remote villages there is a family of fishermen in the coastal region of West Sumatra. Due to poor financial condition of the family, the father decided to make a living in the country by wading across a vast ocean. Malin's father never returned to his home so his mother had to replace Malin's father to make a living.
Malin including a smart kid but a bit naughty. He often chasing chickens and hit him with a broom. One day, when Malin was chasing a chicken, he tripped over a rock and a rock hit his right arm injury. The injury was a trace dilengannya and can not be lost.
Feeling sorry for his mother who worked hard to earn a living to raise her. Malin decided to go wander in order to become rich after returning home soon.
Ms. Malin Kundang initially disagree, considering her husband also never returned after wandering away but continued to insist that Malin eventually he was willing to go wander off Malin with boarded a merchant ship. During their stay in the boat, Malin Kundang a lot to learn about seamanship on the crew who are already experienced.
Along the way, suddenly climbed Malin Kundang ship attacked by pirates. All merchandise traders who were on the ship seized by pirates. Even most of the crew and people on the ship were killed by the pirates. Malin Kundang lucky, he was hiding in a small space enclosed by the timber so as not to be killed by the pirates.
Malin Kundang was adrift at sea, until finally the ship was stranded on a beach. With energy left, Malin Kundang walked to a nearby village from the beach. Marooned villages where Malin is a very fertile village. With tenacity and perseverance in work, over time Malin had become a wealthy man. It has a lot of merchant ships with men of more than 100 people. Having become rich, Malin Kundang marry a girl to be his wife.
Malin Kundang news that has become wealthy and have been married to the mother also Malin Kundang. Mrs. Malin Kundang feel grateful and very happy his son has succeeded. Since then, the mother of Malin every day to go to the dock, waiting for her son who may return to his hometown.
After a long marriage, Malin and his wife set sail with the crew and a lot of bodyguards.Malin mother who saw the arrival of the ship to the dock to see there are two people who were standing on the deck. He believes it is standing by his son and his wife Malin Kundang.
Mrs. Malin was heading toward the ship. Once close enough, she saw the scar right dilengan person, the more convinced his mother that he was approached Malin Kundang. "Malin Kundang, my son, why did you go so long without sending any news?", She said, hugging Malin Kundang. But to see an old woman dressed in tattered and filthy hug, Malin Kundang become angry even though he knew that the old lady is his mother, because she was embarrassed when it was known by his wife and his men.
Get treated like that of his son, the mother of Malin Kundang very angry. He had not expected her to be a rebellious child. Because of mounting anger, the mother of his son menyumpahkan Malin, "Oh God, if he my son, I sumpahi he became a rock".
Not long after Malin Kundang back and go sailing trip comes amid a violent storm destroyed the ship Malin Kundang. After that Malin Kundang body slowly becomes stiff and gradually eventually shaped into a rock. Until now Batu Malin Kundang can still be seen at a beach called Sweet Water beach, in the southern city of Padang, West Sumatra.

MASA SMA

MASA SMA


Cerita ini bermula saat Andi masih menjadi siswa SMA. Dia bersekolah di salah satu sekolah sekolah negeri di kotanya, yang bias dibilang sekolah yang paling bagus. Cerita ini adalah kisah perjalanan cinta dari seorang anak laki-laki yang sukar untuk mendapatkan teman perempuan. Perjalanan cinta yag membutuhkan pengorbanan dengan sepenuh hati.
Awal mula cerita:
Pagi hari telah tiba, kabut masih menyelimuti desa tempat tinggal seorang anak laki-laki yang bernama Andi, seperti biasanya Andi bangun tidur untuk mengambil air wudlu dan solat subuh, membersihkan rumah dan menyiapkan peralatan sekolah. Andi bersekolah di salah satu SMA NEGERI di kota. Dikota ini, Andi menjalani hari-harinya dengan penuh tanggung jawab. Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagi Andi, karna Andi berulang tahun yangke-17. Mulai dari berangkat sekolah Andi selalu lewat jalan yang sesak dan panas. Ketika Andi berhenti di salah satu lampu merah, Andi melihat seorang cewek yang membuatnya berdecak kagum. Cewek itu berada di samping Andi waktu berhenti di lampu merah. Cewek itu memakai seragam yang sama dengan Andi. Ternyata cewek itu adalah Nay teman Andi, perasaan Andi waktu itu penasaran terhadap Nay. Andi pun lantas membawa motornya sampai di sekolah.
Di tempat parkir sepeda Andi selalu melihat Nay. Ketika Nay tersebut membuka helm, Andi terpana melihat wajah Nay bagaikan melihat seorang bidadari yang turun dari langit.hati Andi berdebar-debar ingin berkenalan dengan cewek itu. Andi lantas berjalan menuju kelasnya, di waktu pelajaran Andi tidak konsen, dia memikirkan Nay sampai-sampai Andi ditegur seorang guru mata pelajaran di kelas. Waktu istirahat pun tiba, Andi berjalan dan duduk di luar kelas sambil ngobrol dengan sesama teman sekelasnya. Mata Andi terfokus pada pintu kelas sebelah, tak terasa cewek yang dinanti pun keluar sambil membawa buku. Andi tak kuasa ingin mendekati dan duduk disamping cewek tersebut, akan tetapi bel masuk pun berbunyi. “Sial, belum sempat melihatnya” pikir Andi dalam hati, Andi teringat Rio temannya yang juga sekelas dengan Nay, “minta tolong Rio saja” niatnya ingin cepat-cepat kenal dekat dengan Nay.
Keesokan harinya Andi sengaja berangkat lebih pagi untuk menemelkan secarik kertas dibangku Nay, tak lupa Andi juga memberinya bunga mawar. Sewaktu istirahat Andi melihat Nay membawa bunga yang diberinya tapi….”kok dia tidak tau kalu aku yang menempelkan bunganya?” piker Andi, “Ya ampun, aku lupa memberi nama di kertasnya” Andi menggerutu sendiri karna di lupa mencantumkan namanya.
Sebenarnya di sekolah banyak para cowok yang juga menyukai Nay, salah satunya bernama Kelvin dan Oky, mereka berdua adalah anak pengusaha kaya dan sangat berperan di sekolahnya. Akan tetapi, Andi tidak berpikir mempunyai saingan karena Andi tidak mau mempunyai musuh di sekolah.
Ketika dalam perjalanan pulang, Andi melihat Nay kesulitan menenteng motornya. Ternyata ban belakang bocor, Andi lantas menghampiri Nay. “Hai Nay, kelihatannya kamu kesulitan membawa motormu. Boleh aku abantu?” Tanya Andi.
“ Oh kamu, iya ban motorku bocor. Maaf aku belum kenal kamu, siapa namamu?” balas Nay.
Andi :“Perkenalkan, namaku Andi, salam kenal. Ngomong-ngomong alamat kamu mana?”
Nay :”Oh, di jalan Ah.Yani no.101 E. Kira-kira 2 Km dari sini. Kalau kamu?”
Andi :”Rumahku di jalan Mayjend.Sungkono no.12 . Lumayan deket dari sini”
Setelah menunggu hamper 10 menit, ban motor Nay sudah selesai. Mereka berdua pulang, tapi sebelum pulang Andi sempat meminta nomor Nay.
Esok hari Andi berangkat pagi supaya dapat bertemu Nay. Mereka berbincang bincang sambil dudukl di depan kelas. Tak terasa sudah 3 bulan mereka saling kenal, mereka bersahabat erat seperti berpacaran. Persahabatan Andi dan Nay tidak disenanangi oleh Kelvin dan Oky, Kelvin bersiasat untuk mehjauhkan mereka dengan cara mengajak Andi membolos dan merokok, tapi ajakan Kelvin ditolakhalus oleh Andi. Namun Kelvin tidak putus asa mengganggu Andi, dia mulai mengajak Oky yang juga sama tidak suka dengan Andi. Mereka mengatur rencana-rencana untuk menghancurkan Andi sepulang sekolah nanti. Kini bel pulang berbunyi, Andi keluar kelas berjalan ke tempat parkir melewati kantin sekolah, tiba-tiba Andi dicegat oleh Kelvin dan Oky. Mereka mengajak Andi kerumah Kelvin dengan beralasan kalau Kelvin meminta tolong. Andi tidak tega menolak permintaan Kelvin, mereka bertiga berangkat ke rumah Kelvin bersama. Namun yang terjadi Andi disuruh minum bir, merokok, dan memakai narkoba, karena Andi menolak, dia dihajar habis-habisan oleh Kelvin dan Oky dan para temannya. Kelvin berkata bahwa Andi harus menjauh dari Nay. Begitu sadisnya mereka,sampai-sampai Andi tak sadarkan diri, mereka berniat membuang Andi ke hutan tapi karena takut sesuatu yang terjadi pada mereka niatnya urung, mereka membawa Andi ke puskesmas beserta motor dan barang-barang milik Andi. Mereka beralasan kalau Andi habis dipukuli orang yang tidak dikenal dan mereka bilang kalumereka tidak lihat sewaktu dipukuli dan mereka berniat menjemput orang tua Andi. Tapi kenyataanya tidak, setelah dari Puskesmas, mereka langsung pulang ke rumah Kelvin.
Andi terkulai lemas di Puskesmas, karena Orang Tua Andi tak kunjung datang, petugas Puskesmas lantas menjemputnya. Andi tidak masuk sekolah selama 3 hari, membuat Nay cemas dengan tidak adanya kabar tentang Andi. Dia menanyakan kesana-kemari tentang Andi dan keesokan hari Andi masuk sekolah dengan tubuh yang memar dan banyak luka yang diperban. Nay lantas bertanya kepada Andi apa yang terjadi pada dirinya namun, Andi tak menjawab dengan jujur, dia bilang hanya jatuh dari motor. Nay merasa selama ini Andi selalu menjauhinya, dan sudah tidak mau berteman lagi. Selang beberapa lama setelah Andi menjauhinya, muncul Kelvin dalam hidupnya sampai dia menjadi pacar Kelvin. Kabar ini menyabar di seluruh kalangan teman-teman Nay dan didengar oleh telinga Oky yang membuat dia sangat cemburu, Oky ingin menghancurkan Kelvin dengan cara apapun. Oky selama ini sudah dipermainkan Kelvin yang mengatakan akan membantu dia mendapatkan Nay. Saat-saat yang dinanti Oky pun tiba untuk menghancurkan Kelvin, waktu pelajaran berlangsung Oky dan temannya meminta ijin ke toilet, tapi dia tidak ke toilet malah ke tempat parker motor. Di parkiran motor dia mencari-cari motor Kelvin, setelah ketemu dia langsung memotong kabel rem depan dan belakang dan langsung kembali ke kelas.
Saat di kelas hati Oky sangat senang bisa melenyapkan Kelvin dari hidupnya. Kini bel pulang berbunyi, Oky menanti kabar Kelvin esok hari. Kelvin seperti biasanya saat waktu pulang dia main sebentar ke kelas Nay dan langsung pulang. Karna Kelvin adalah anak motor, dia mengendarai motor begitu kencang. Saat dia menyalip sebuah truk di lawan arah datang mobil yang juga melaju sangat kencang, Kelvin mencoba mengerem motornya tapi tidak bias dan akhirnya Kelvin terserempet oleh truk langsung menabrak mobil yang ada di depannya sampai dia dan motornya terpental cukup jauh sampai akhirnya menabrak pohon jalan. Keadaan Kelvin sekarat yang sempat dibawa ke Rumah Sakit Darurat akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Kelvin meninggal di hapan Kedua Orang Tuanya dan para teman dan Guru yang saat itu menjenguknya, Kelvin meninggal dikarenakan kekurangan oksigen didalam Otaknya.
Keesokan harinya terdengar kabar bahwa ia mengalami kecelakaan hingga tewas, mendengar hal itu Oky sangat senang karna rencananya menyingkirkan Kelvin berhasil, Nay yang merupakan pacar Kelvin sangat sedih atas kejadian itu. Disaat Nay sedang bersedih, Oky mendekati Nay dan berpura-pura menenangkan Nay di pelukannya. Hal ini merupakan langkah awal Oky mendapatkan Nay.
Selang beberapa hari, di sekolah kedatangan beberapa anggota polisi yang memberitahukan kepada kepala sekolah bahwa kecelakaan yang terjadi pada Kelvin adalah ulah perbuatan orang, karena ditemukannya kabel rem yang putus dan sidik jari yang ditemukan di beberapa badan motor. Polisi juga mendapat informasi satpam yang biasanya menjaga tempat pakir, Pak satpam itu mengatakan bahwa saat beliau menjaga motor, beliau melihat siswa yang membawa sejenis “tang” yang digunakan memutus kabel rem motor Kelvin. Setelah mendapat informasi yang sangat jelas, para anggota Polisi langsung menuju kelas Oky, di kelas semua murid dimintai keterangan serta di cek sidik jarinya ternyata yang cocok dengan sidik jari yang menempel si motor Kelvin adalah sidik jari Oky. Langsung seketika itu Polisi menyergap Oky di rumahnya dan Oky pun tertangkap. Dengan tertangkapnya Oky maka masalah ini pun terungkap, dan semua orang pun mengetahui termasuk Nay yang tidak menyangka bahwa Oky pelakunya. Oky pun ditahan dan sangat menyesali perbuatannya, dia meminta maaf kepada Orang Tua Kelvin, Nay dan juga kepada Andi. Oky menceritaka semuanya kepada Nay dan Orang Tua Kelvin. Nay yang mendengar cerita dari Oky merasa bersalah kepada Andi, dan dia mengerti tentang perasaan Andi terhadapnya selama ini. Akhirnya Andi pun mengatakan bahwa selama ini dia suka dengan Nay, mendengar kata-kata Andi, Nay sangat terharu dan dia juga suka dengan Andi sejak dulu.
Mereka mencurahkan seluruh isi hati masing-masing dan akhirnya mereka berdua berpacaran. Nay saat ini sungguh menyenangkan karena dia telah tau penyebab Andi menjauh darinya dan kini mereka berjanji akan menjaga satu sama lain sampai nanti.


SELESAI

flash player_ax

Sample text

Blog ini berisikan cerita-cerita yang menarik.
Powered By Blogger